Tak terasa satu jam berlalu dan sesi berkenalan ini berakhir. Sedari tadi aku hanya menghabiskan waktu mengobrol bersama Vio,dan itu membuatku nyaman.
“C’mon semuanya !! Gimana? Udah pada kenal kan? Gue harap lo udah tau ya siapa yang pengen lo deketin. Oke sesi kedua entar kita-kita para panitia bakal pasang-pasangin kalian. Ini sesuai dengan criteria yang kalian mau lohh !!”
Hah? Aku kaget setengah benci. Kenapa harus dipasang-pasangin? Percuma saja dipilihkan pasangan yang sesuai criteria tapi tak ‘sreg’ di hati. Perasaan kan bisa berubah.
“Tenang aja,ini Cuma tahap kenalan doang. Kalo ga cocok kan bisa di rolling” Vio melihatku. Sepertinya dia tau apa yang aku pikirkan.
“Rolling? Emang jaga toko apa”
Ruangan kelas ini dijadikan tempat perkenalan pasangan selanjutnya,dimana kita akan dipasang-pasangkan oleh panitia. Aku berharap tidak mendapat yang aneh-aneh.
Satu ruangan diisi oleh 5 pasangan. Sedikit sekali. Pasti semua ruang kelas terpakai. Aku tau maksudnya,agar lebih tenang dan tidak berisik? Ah sama saja aku tak suka !
“Nih beb,cowo yang sesuai criteria lo” Anez membawa seorang lelaki yang tidak aku kenal.
“Halo,gue Bima kelas XI IPA”
“Oh,eh iya ka,aku Haning kelas X”
Aku menatapnya dari atas sampai bawah. Sungguh,apanya yang sesuai criteria. Mungkin secara fisik iya,tapi aku tak suka gayanya. Sok CAKEP !
“Kita bisa ngobrol santai?” tanyanya.
Aku mengangguk ragu.
Dia berceloteh panjang lebar dan aku hanya menanggapinya dengan senyuman,anggukan dan kata ‘ya’.
Aku melirik meja disampingku. Seorang wanita cantik. Dia kaka kelasku. Aku tak tau namanya tapi yang jelas aku sering melihatnya. Dia bersama…Vio !
Aku tercengang. Pasti betah dia berlama-lama dengan kaka cantik itu. Vio balik menatapku,dia tersenyum dan mengangkat bahu.
Aku jenuh,berlama-lama dengan orang asing yang tidak ingin aku temui.
“Maaf ka,aku mau ke toilet” aku permisi pergi. dia hanya mengangguk.
“Uh bete !” gumamku kesal.
“Kenapa keluar sih?” Zaskia membuntutiku.
“Emangnya kau fikir enak berada diruangan itu? Neraka !” umpatku kesal.
“Ye,namanya juga kontes cari jodoh” Zaskia merespon datar.
“Ya tapi kalo gamau gausah dipaksa juga ! Jodoh Tuhan yang ngatur !” kini suaraku semakin meninggi. Biarlah,panitia-panitia konyol itu mendengarnya dan memberhentikan acara tak bermutu ini.
“Ssst !”
“Apaan sih?!”
“Aku juga bete ko Ning” Vio mendekatiku dan Zaskia.
“Nah kan,ada yang lain yang gasuka !” aku merasa dibela.
“Ah payah kalian !”
Aku berjalan menuju taman sekolah. Disana banyak bangku berjejer. Dekorasi yang bagus,pasti untuk acara selanjutnya.
Tak ada siapapun,aku malas kembali keruangan itu.
“Eh,kamu ngapain keluar?” tanyaku heran pada Vio yang mengikutiku.
“Bete”
“Kamu kan dapet kaka cantik”
“Sama aja,aku gasuka !”
“Emangnya aku juga suka apa,konyol banget. Mau pulang”
“Kepalang tanggung”
“Ah,pokoknya aku ga bakal milih siapapun yang dijodohin sama aku !”
“Hem…”
“Heh,kalian berdua ngapain?!” teriak Anez.
“Bete didalem” jawab Vio.
“Kalian pacaran?” Tanya Anez bingung.
“Hah?!” aku kaget,kami saling berpandangan.
“Engga !” balas Vio.
“Yaudah,kalian kembali ke ruangan. Sesi kedua belum selesai” perintah Anez. Kami mengangguk.
Sesi kedua tinggal 8 menit lagi saat aku kembali keruangan bersama Vio. Ka Bima menatapku kesal. Aku hanya tersenyum paksa.
Break. Dan sesi ketiga. Entah apalagi. Sederet hiburan disuguhkan,tapi aku tak berminat. Benar-benar kesal tingkat presiden..
Kulihat Zaskia asik berjoged. Aneh,banyak yang bukan peserta tapi rela mengikuti acara ini. Mereka bilang mereka ingin mendukung teman,atau sekedar menonton. Sama seperti Zaskia..
“Mau kabur? Aku bawa motor” Vio berbisik.
Aku melirik jam tangan digitalku.
“Jam 9..” desahku lirih.
“Ya gapapa kali”
“Takut..”
“Anak tomboy sepertimu takut?”
“Darimana kau tau aku tomboy?”
“Itu ga penting,buruan”
“Maksudku aku takut dimarain ibuku tau !” aku melepas genggaman Vio.
“Ini udah malem,lagian tadi kita udah izin bakal nginep. Bahaya tau !” lanjutku.
“Oke deh, terpaksa berboring ria”
“Gausah meratapi”
Sesi demi sesi telah dilewati. Padahal baru hari pertama,banyak sekali acara. Masih ada hari besok,dan entah acara seperti apalagi.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku sudah menguap berkali-kali,tapi acara belum juga selesai.
“Oke guys ! Sekarang saatnya,sesi cari jodoh dimulai !” Anez mengambil alih pembicara.
Aku tercengang. ‘sesi cari jodoh’ ? jadi selama tadi apa yang kita lakukan?
“Silahkan yang cewe berdiri dibelakang garis pink didepan gue,dan cowo berdiri dibelakang garis biru berseberangan dengan cewe !” lanjut Anez.
Aku mengambil posisi sekenanya. Setelah semua bersiap,penerangan dipadamkan. Aku benci saat-saat seperti ini. Babak penentuan. Itu yang panitia bilang.
Mereka para pria dibawakan senter,menyoroti kaki para wanita,memilih gadis pujaannya. Ini cara yang kuno dan menyesatkan,apanya yang romantic kalau hanya melihat bagian bawah kaki saja? Apa mereka memilih wanita berkaki jenjang dibanding wanita berotot kekar?
Satu persatu wanita habis,kanan kiriku kosong,ditarik pria lain. Aku melihat ka Bima,dia malah mendekati wanita lain,padahal tadi dialah yang dipasangkan denganku dalam sesi pendekatan. Aneh,sedari tadi mataku jelalatan mencari Vio,tapi aku tak melihatnya. Wanita yang tadi dipasangkan dengan Vio masih utuh berdiri. Aku curiga,pasti dia kabur.
“Sabar ya Ning,mungkin ini bukan jodoh kamu” Zaskia menepuk pundakku dari belakang. Matanya menahan tangis. Aku geli sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar