Senin, 09 April 2012

Cerbung Looking For Your Couple part 8 (ending)

“Loh Zas,biasa aja kali,kaya abis ikutan reality show bergengsi aja” aku terkekeh melihat mimic Zaskia.
“Gue ngerasa dosa,maksain lo ikutan kontes ini tapi nyatanya tetep aja lo ga dapet cowo”
“Nyantai ajalah,aku juga ga minat dan setengah hati ngejalanin,jadi ya kaya gini”
“Pelet lo kurang sakti kali ya?”
“Hust !”

“Okey,Bebs,acara malam ini udah selesai. Pas banget,sekarang waktunya kalian tidur di barak yang udah ditentuin. Good night beibeh,isi tenaga buat acara besok,yang udah dapat couple,malam ini ga usah berduaan dulu. Okey?!” Anez mengedipkan matanya. Semua bersorak riuh tepuk tangan.

“Dat,ayo tidur” aku menarik lengan Zaskia. Mataku sudah tak tahan lagi ingin tertidur.
“Eh,betewe,Vio mana?” Tanya Zaskia tiba-tiba.
“Mungkin balik,tadi dia juga ngajakin kabur”
“Ha?”
“Iya”
“Duluan gih,pacar gue nelfon” Zaskia mengerlingkan matanya membuatku mual. Sudah malam begini anak juragan karpet Arab itu masih saja menelfon.
“Haning….” Vio memanggilku pelan.
Aku menoleh.
“Vio,gajadi pulang?”
“Aku ga pulang kok”
“Terus tadi kemana?”
“Ga kemana-mana”
“Oh”
“Haning,ikut sebentar yuk”
“Maaf,Vi. Ini udah malam banget, aku capek”
“Tenang aja Ning,kita duduk-duduk aja dulu dilapangan. Disana kan terang. Banyak yang belum tidur ko”
“Ada apa?”
“Ikut aja”
Aku mengikuti langkah Vio. Kalau hanya ingin duduk dan mengobrol santai kenapa tidak dikoridor barak saja? Dia malah mengajakku kelapangan. Disana ada beberapa panitia yang sibuk membereskan dekorasi untuk besok.
“Mereka itu…ga cape ya?” aku bergumam sendiri memperhatikan lalu lalang panitia.
“Itu udah tugas mereka” Vio menanggapi.
“Ada apa sih?” aku mengulang pertanyaan.
“Cuma mau curhat”
“Apaan?”
“Tadi aku kabur,aku ga milih siapa-siapa”
“Aku ga dipilih siapa-siapa”
“Jelaslah”
“Jelas gimana?”
“Sisanya tuh Cuma aku sama kamu. Kamu sadar ga sih? Semua peserta disini jumlahnya sama rata. Ga mungkin ada yang ga dapet pasangan”
“Tapi ya nyatanya mereka yang berdiri itu ga milih aku”
“Takut kali”
“Ya,aku tau aku garang,tapi ga gitu juga”
“Mereka takut sama aku,kan aku yang bakalan dapetin kamu” Vio tersenyum.
Aku melongo kaget.
“Vio?”
“Santai aja Ning,kita emang baru kenal sekarang. Padahal udah berbulan-bulan satu atap sekolah. Tapi sebelumnya aku udah tau kamu kok”
“Terus?”
“Yaudah deh…”
“Udah apanya?”
“Kamu udah dapet pasangan malam ini”
“Emang kamu suka aku?”
“Apa salahnya nyoba? Lagian kamu manis kok”
“Kalau masih ragu,mending gausah”
“Aku yakin kok seratus persen !”
“Mutia?”
“Masa lalu ah !” Vio mengacak rambutku.
Hatiku berdetak kencang. Darahku berdesir hebat. Baru kurasakan hal seperti ini lagi setelah Dion.
Aku merasa nyaman bersama Vio. Aku tau dia tulus.
“Iya Vio,apa salahnya melupakan yang lalu dan menjaga yang ada sekarang” aku tersenyum.
“Jadi?”
“Maunya?”
“Apapun yang terjadi dengan kontes ini,kita pacaran oke?”
Aku mengangguk sambil menahan tawa melihat ekspresi Vio yang sumringah.
Malam itu terasa panjang,rasa kantukku yang hebat hilang entah kemana. Sekarang aku malas pergi dari sini. Berdua menatap langit yang gelap bertabur jutaan bintang.
Aku dan Vio duduk bersebalahan,kini jarak kita hanya satu jengkal. Lebih dekat dari saat kita mengobrol. Satu jengkal,aku jadi teringat Dion. Semarang-Bekasi tak akan pernah bisa berjarak satu jengkal. Hanya aku dan Vio yang bisa melakukannya. Aku kembali menatap gelapnya langit malam. Samar-samar kulihat bayangan Dion. Aku tersenyum,kini aku sudah menemukan jalanku sendiri. Kulirik Vio,dia melakukan hal yang sama denganku. Mungkin diatas sana,dia melihat bayangan Mutia.
Kontes yang kukira konyol dan tidak bermutu ini,ternyata mendatangkan sisi baik untukku. Aku ingin cepat-cepat melaporkan ini pada Zaskia. Tentu setelah ritual telefonnya dengan anak juragan karpet Arab itu berakhir…

Cerbung Looking For Your Couple part 7

Tak terasa satu jam berlalu dan sesi berkenalan ini berakhir. Sedari tadi aku hanya menghabiskan waktu mengobrol bersama Vio,dan itu membuatku nyaman.
“C’mon semuanya !! Gimana? Udah pada kenal kan? Gue harap lo udah tau ya siapa yang pengen lo deketin. Oke sesi kedua entar kita-kita para panitia bakal pasang-pasangin kalian. Ini sesuai dengan criteria yang kalian mau lohh !!”
Hah? Aku kaget setengah benci. Kenapa harus dipasang-pasangin? Percuma saja dipilihkan pasangan yang sesuai criteria tapi tak ‘sreg’ di hati. Perasaan kan bisa berubah.
“Tenang aja,ini Cuma tahap kenalan doang. Kalo ga cocok kan bisa di rolling” Vio melihatku. Sepertinya dia tau apa yang aku pikirkan.
“Rolling? Emang jaga toko apa”
Ruangan kelas ini dijadikan tempat perkenalan pasangan selanjutnya,dimana kita akan dipasang-pasangkan oleh panitia. Aku berharap tidak mendapat yang aneh-aneh.
Satu ruangan diisi oleh 5 pasangan. Sedikit sekali. Pasti semua ruang kelas terpakai. Aku tau maksudnya,agar lebih tenang dan tidak berisik? Ah sama saja aku tak suka !
“Nih beb,cowo yang sesuai criteria lo” Anez membawa seorang lelaki yang tidak aku kenal.
“Halo,gue Bima kelas XI IPA”
“Oh,eh iya ka,aku Haning kelas X”
Aku menatapnya dari atas sampai bawah. Sungguh,apanya yang sesuai criteria. Mungkin secara fisik iya,tapi aku tak suka gayanya. Sok CAKEP !
“Kita bisa ngobrol santai?” tanyanya.
Aku mengangguk ragu.
Dia berceloteh panjang lebar dan aku hanya menanggapinya dengan senyuman,anggukan dan kata ‘ya’.
Aku melirik meja disampingku. Seorang wanita cantik. Dia kaka kelasku. Aku tak tau namanya tapi yang jelas aku sering melihatnya. Dia bersama…Vio !
Aku tercengang. Pasti betah dia berlama-lama dengan kaka cantik itu. Vio balik menatapku,dia tersenyum dan mengangkat bahu.
Aku jenuh,berlama-lama dengan orang asing yang tidak ingin aku temui.
“Maaf ka,aku mau ke toilet” aku permisi pergi. dia hanya mengangguk.
“Uh bete !” gumamku kesal.
“Kenapa keluar sih?” Zaskia membuntutiku.
“Emangnya kau fikir enak berada diruangan itu? Neraka !” umpatku kesal.
“Ye,namanya juga kontes cari jodoh” Zaskia merespon datar.
“Ya tapi kalo gamau gausah dipaksa juga ! Jodoh Tuhan yang ngatur !” kini suaraku semakin meninggi. Biarlah,panitia-panitia konyol itu mendengarnya dan memberhentikan acara tak bermutu ini.
“Ssst !”
“Apaan sih?!”
“Aku juga bete ko Ning” Vio mendekatiku dan Zaskia.
“Nah kan,ada yang lain yang gasuka !” aku merasa dibela.
“Ah payah kalian !”
Aku berjalan menuju taman sekolah. Disana banyak bangku berjejer. Dekorasi yang bagus,pasti untuk acara selanjutnya.
Tak ada siapapun,aku malas kembali keruangan itu.
“Eh,kamu ngapain keluar?” tanyaku heran pada Vio yang mengikutiku.
“Bete”
“Kamu kan dapet kaka cantik”
“Sama aja,aku gasuka !”
“Emangnya aku juga suka apa,konyol banget. Mau pulang”
“Kepalang tanggung”
“Ah,pokoknya aku ga bakal milih siapapun yang dijodohin sama aku !”
“Hem…”

“Heh,kalian berdua ngapain?!” teriak Anez.
“Bete didalem” jawab Vio.
“Kalian pacaran?” Tanya Anez bingung.
“Hah?!” aku kaget,kami saling berpandangan.
“Engga !” balas Vio.
“Yaudah,kalian kembali ke ruangan. Sesi kedua belum selesai” perintah Anez. Kami mengangguk.

Sesi kedua tinggal 8 menit lagi saat aku kembali keruangan bersama Vio. Ka Bima menatapku kesal. Aku hanya tersenyum paksa.
Break. Dan sesi ketiga. Entah apalagi. Sederet hiburan disuguhkan,tapi aku tak berminat. Benar-benar kesal tingkat presiden..
Kulihat Zaskia asik berjoged. Aneh,banyak yang bukan peserta tapi rela mengikuti acara ini. Mereka bilang mereka ingin mendukung teman,atau sekedar menonton. Sama seperti Zaskia..
“Mau kabur? Aku bawa motor” Vio berbisik.
Aku melirik jam tangan digitalku.
“Jam 9..” desahku lirih.
“Ya gapapa kali”
“Takut..”
“Anak tomboy sepertimu takut?”
“Darimana kau tau aku tomboy?”
“Itu ga penting,buruan”
“Maksudku aku takut dimarain ibuku tau !” aku melepas genggaman Vio.
“Ini udah malem,lagian tadi kita udah izin bakal nginep. Bahaya tau !” lanjutku.
“Oke deh, terpaksa berboring ria”
“Gausah meratapi”
Sesi demi sesi telah dilewati. Padahal baru hari pertama,banyak sekali acara. Masih ada hari besok,dan entah acara seperti apalagi.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Aku sudah menguap berkali-kali,tapi acara belum juga selesai.
“Oke guys ! Sekarang saatnya,sesi cari jodoh dimulai !” Anez mengambil alih pembicara.
Aku tercengang. ‘sesi cari jodoh’ ? jadi selama tadi apa yang kita lakukan?
“Silahkan yang cewe berdiri dibelakang garis pink didepan gue,dan cowo berdiri dibelakang garis biru berseberangan dengan cewe !” lanjut Anez.
Aku mengambil posisi sekenanya. Setelah semua bersiap,penerangan dipadamkan. Aku benci saat-saat seperti ini. Babak penentuan. Itu yang panitia bilang.
Mereka para pria dibawakan senter,menyoroti kaki para wanita,memilih gadis pujaannya. Ini cara yang kuno dan menyesatkan,apanya yang romantic kalau hanya melihat bagian bawah kaki saja? Apa mereka memilih wanita berkaki jenjang dibanding wanita berotot kekar?
Satu persatu wanita habis,kanan kiriku kosong,ditarik pria lain. Aku melihat ka Bima,dia malah mendekati wanita lain,padahal tadi dialah yang dipasangkan denganku dalam sesi pendekatan. Aneh,sedari tadi mataku jelalatan mencari Vio,tapi aku tak melihatnya. Wanita yang tadi dipasangkan dengan Vio masih utuh berdiri. Aku curiga,pasti dia kabur.
“Sabar ya Ning,mungkin ini bukan jodoh kamu” Zaskia menepuk pundakku dari belakang. Matanya menahan tangis. Aku geli sendiri.

Cerbung Looking For Your Couple part 6

Esoknya,malam minggu tepat pukul 7 malam,seseorang mengirikan pesan SMS padaku,ternyata itu Dion.
Haning..
Maaf ya,kamu pasti bingung sama semua sikapku dari awal padamu. Yah,aku memang tulus memberimu perhatian,tulus menjalin komunikasi denganmu. Tak ada maksud apapun. Awalnya,aku mengajakmu berkenalan hanya sekedar menambah teman untuk sharing seputar kegiatan yang sama-sama kita jalani. Tapi lama-lama,perasaan itu tumbuh begitu saja. Aku jujur mengatakan kalau kau memang unik,berbeda dengan wanita lain. Aku memang menyukaimu Haning,tapi aku selalu ragu akan perasaanku. Aku tau kau juga menaruh rasa yang sama. Tapi kau selalu mengelaknya,iya kan? Kau mencoba menutupi tapi aku bisa merasakannya. Maaf ya,aku ragu akan semua keputusanku yang dulu. Aku tidak bisa,aku tidak bisa meyakinkanmu akan hubungan ini. Ada banyak factor,kau juga pasti tau kendalanya. Aku tidak ingin membuatmu kecewa kemudian hari. Kita cukup berteman. Itu lebih baik. Maaf Haning,aku mesti mengubur impianmu agar Bekasi-Semarang hanya berjarak satu jengkal saja. Aku masih punya yang lain. Ada Haning lain yang mesti aku jaga. Maaf ya Haning…

Aku menghela nafas panjang. Segera aku tutup pesan itu,entah apa yang ingin aku lakukan. Membalas pesannya? Tapi apa yang mesti aku jawab. Aku sudah tau semuanya,termasuk ‘Haning’ yang harus ia jaga. Ya,sampai kapanpun,Bekasi-Semarang tak mungkin berjarak satu jengkal saja. Haning Pusparanti,kau mesti mengubur dalam-dalam semua harapan dan impian konyolmu itu bersama Dion…
***
“Kebiasaan ! Diajak ngomong malah ngelamun !” Zaskia menepuk pundakku.
Aku meringis. Zaskia manyun.
“Zas,aku gamau ikutan pokoknya” aku kembali mengelak.
“Plis deh Haning,anggap aja ini buat seru-seruan”
“Mending kita ke puncak kalo mau have fun” kali ini aku lebih tenang,tidak ngotot seperti tadi.
“Yaelah” begitulah respon Zaskia.
***
Ini hari Jumat. Besok Sabtu dan acara konyol itu dimulai. Semalaman aku berdoa agar Tuhan memberiku sakit,diare juga tak apa yang penting aku punya alasan agar bisa kabur dari acara itu. Sebenarnya hatiku juga sedikit tergerak untuk berpartisipasi. Yah,ide Zaskia tentang ‘sekedar have fun’ bisa dibilang masuk akal. Siapa tau cowok yang selama ini aku idamkan bisa bersamaku. Ah mimpi…
“Ning,besok sore aku jemput kamu deh” Zaskia menatapku sumringah.
“Gausah”
“Heh , kamu mau naik apaan?”
“Sepeda”
“Plis deh,kita bakal nginep disekolah”
“Terus? Justru bawa kendaraan apapun aman dong,kan banyak orang”
“Pokoknya besok gue jemput !” paksa Zaskia.
Aku merinding melihat semangat Zaskia yang berapi-api itu.
Tiba saatnya,aku malas berangkat namun ada keinginan untuk mencoba. Entahlah apa yang ingin aku bawa malam ini.
“C’mon beb ! Gausah risau” Zaskia mengedipkan matanya. Membuatku ingin segera pulang kerumah.
Aku melihat sekeliling,banyak juga peminatnya. Tapi entahlah,laki-laki yang kulihat tidak membuatku berselera. Dan tiba-tiba aku teringat Dion..
“Baiklah,langsung aja kita mulai acaranya. Sesi perkenalan ! Silahkan para peserta berkumpul dilapangan dan bagi yang bukan peserta harap berada diluar garis !” MC mulai bersuara. Aku berjalan gontai mengikuti intruksinya.
“Waktunya 60 menit ya buat berkenalan. C’mon beibeh !” lanjutnya.
Aku memilih duduk dibangku yang telah disediakan. Kenapa bayangan Dion muncul? Apa mimpiku tentang Semarang-Bekasi hanya berjarak satu jengkal terwujud?
“Kamu niat ga ikutan ini?” seseorang duduk disampingku.
“Engga” jawabku singkat.
“Sama”
“Loh? Kenapa?” aku menatapnya,dia laki-laki dan aku tidak mengenalnya.
“Temanku yang maksa”
“Nasib kita sama”
Kita kembali diam. Hening. Aku meliriknya,tatapannya lurus menatap kerumunan para peserta yang sibuk mengikuti intruksi. Hanya aku dan dia yang tidak melakukan apapun.
“Aku mau pulang” lanjutnya.
Aku mengangguk.
“Kamu kan cowo,dipaksa ko ga ngelawan?” tanyaku basa-basi.
“Entahlah,mungkin maksud mereka baik ingin mencarikanku pacar”
“Jomblo akut?”
“Aku belum pernah pacaran”
Hey,kenapa dia sama sepertiku?
“Kamu?” tanyanya balik.
“Iya,aku juga”
“Mereka ga tau,aku punya seseorang yang ga bisa dilupain”
“Cinta pertamamu?”
“Mungkin”
“Siapa?” kini aku tertarik mendengar kisahnya.
“Namanya Mutia,dia temanku saat SMP dulu. Sungguh aku menyukainya, entah apapun yang telah dilakukannya,bagiku itu tidak menyakitkan”
“Ga ngerti”
“Dia ga pernah tau aku suka dia,padahal aku suka dia sejak pertama masuk SMP. Kita teman satu kelas”
“Terus?”
“Ya,banyak kisah. Dia selalu melukai perasaanku tapi aku tak peduli. Itu memberiku semangat agar aku bisa menjadi lebih dari apa yang dia kira”
“Kamu…” gumamku
“Kenapa?”
“Ah,tidak. Lanjutkan. Aku bosan dengan acara ini”
“Ya begitulah,sekarang dia jauh. Sejak SMA ini aku tak pernah bertemu lagi dengannya,dia tak pernah membalas SMSku”
“Tulus banget..”
“Susah buat ngelupain”
“Kenapa ga coba nembak?”
“Aku sudah memberi sinyal,tapi..ya dia lebih memilih yang lain”
Aku tersenyum. Dia malah tertawa.
“Oya namamu?” dia mengulurkan tangan.
“Haning” balasku.
“Aku Vio”
“Kamu kelas berapa?”
“Kelas satu kok,kamu juga kan?”
“Iya”
“Eh,ngomong-ngomong ceritamu itu ko mirip denganku ya?” lanjutku agak tersipu.
“Kamu juga punya seseorang yang ga bisa dilupain?”
“Mungkin,tapi aku udah coba kok”
“Move on ga segampang kamu ngomong”
“Tapi kalo niat pasti bisa”
“Harus serius”
“Pastilah,ngapain kita mikirin orang yang gapernah tau perasaan kita. Di PHPin pula”
“Itulah kenapa manusia dikaruniai akal dan perasaan”
“Ga nyambung”
“Semua itu berhubungan tau..”
“Ah,palsu..”
“Perasaan itu ga ada yang palsu. Mulutmu yang palsu”
Aku mendelik,dia hanya tersenyum. Kenapa aku merasa nyaman bersamanya?

Cerbung Looking For Your Couple part 5

Setelah telefon ditutup. Aku merebahkan diri di kasur. Ada kata-kata yang mengganjal dipikiranku juga hatiku. Pertanyaan itu…
Sebenarnya itu bukan masalah aneh,sejak awal dia selalu memancingku dengan obrolan,pertanyaan atau pernyataan apapun yang menyangkut masalah asmaraku. Bukannya tersinggung,tapi aku bosan. Kalau suka kenapa tidak bilang saja dari awal? Tapi pernyataannya tadi memang membuka harapanku, “Aku mau ko kalo kamu ga ada yang punya” ya aku juga mau Dion,bahkan sangat mau..
Setelah obrolan tadi,kami lebih sering mengirim pesan atau SMS. Dia jarang menelfonku. Tapi itu tidak mengurangi rasa perhatiannya kepadaku, itulah sebabnya aku selalu merasa istimewa jika dia sudah menghubungiku,menanyakan kabar dan bicara ini-itu. Sudah 5 bulan berlalu,hubunganku denganny seperti menggantung. Kami teman,namun jauh dari kata teman. Kami sahabat,tapi terlihat bukan seperti sahabat. Apa seorang sahabat akan terlihat mesra saat berSMSan? Apa seorang sahabat akan tersipu saat disanjung oleh sahabatnya? Ada perasaan lain. Aku juga bisa merasakannya. Antara sahabat atau bukan. Ah Dion,pahamilah perasaanku.
Sore itu dia menelfonku kembali. Jantungku berdegup tak karuan.
“Sore Haning”
“Iya Dion,ada apa?”
“Aku kangen suaramu”
“Ahahaha dasar kau ini”
“Kau tau? Aku masih bermimpi jika Bekasi Semarang hanya berjarak satu jengkal”
“Hanya ada dua kemungkinan,kau pindah ke sini atau aku yang ke sana”
“Lebih baik aku yang kesana,waktu itu kan kau sudah mengunjungiku”
“Iya tapi itu jauh”
“Kau bilang kau punya saudara di Solo?”
“Iya emang kenapa?”
“Kenapa kau tak berlibur disana? Semarang Solo tak begitu jauh”
“Jangan terlalu dipaksa Dion”
“Oya Haning,ada yang ingin aku tanyakan”
“Apa?”
“Selama ini kau anggap aku apa?”
“Maksudmu?”
“Iya,kau anggap aku ini apa?”
“Sama seperti kau menggapku seperti apa”
“Begitu?”
“Iya mungkin”
“Kau tau tidak?”
“Apa?”
“Sudahlah lupakan”
“Dion !”
….
Obrolan 15 menit itu terhenti. Setidaknya cukup membuat rasa rinduku berkurang. Aku semakin penasaran apa yang ingin diucapkannya. Aneh sekali,dia selalu membatalkan obrolan yang menurutku penting dan perlu dilanjutkan.
Dion memang penuh misteri. Aku memang sudah tau semua tentangnya,tapi aku perlu mengorek informasi lebih dalam,terutama tentang pacarnya dimasa lalu.
Selama ini aku memang tak pernah tau kisah percintaannya sebelum mengenalku. Entah kenapa aku yakin sekali untuk saat ini dia beluum punya kekasih.
Aku rindu wajahnya,iseng-iseng aku membuka profil akun jejaring social miliknya. Aku tersenyum kecil melihat isi profilnya.
Tapi ada satu yang mengganjal dan itu sangat menggangguku. Ada nama lain yang rajin mengirimkan sebuah sapaan pada profilnya. Namanya Haning Bramantyas. Nama depan yang sama denganku. Tapi aku sangat membencinya. Haning yang itu seperti ingin mendekati Dion. Selalu mengirimkan apapun yang menurutku tidak penting. Aku malas membuka profilnya. Tapi anehnya,Dion selalu meladeninya dengan jawaban yang riang sepertinya dia senang jika Haning itu sudah menghubunginya.
Aku geram,segera aku tutup akun itu. Dan aku berjanji,malam ini aku tidak akan menghubunginya.
Janjiku itu hanya bertahan satu malam. Benar saja,esoknya dia menelfonku kembali. Aku luluh,tak jadi marah padanya karena rasa cemburuku yang besar.
“Ada apa?” tanyaku langsung.
“Biasa aja Haning. Hehe”
“Iya”
“Kamu sakit?”
“Engga kok”
“Oh,ko lemes gitu?”
“Ya lagi cape aja”
“Kamu lagi ngapain?”
“Lagi telfonan”
“Hahaha Haning Haning,kamu itu”
“Kenapa?”
“Mirip sama mantan pacarku”
DEG ! Aku lemas. Ingin rasanya aku banting handphoneku. Aku diam sejenak,bingung ingin menjawab apa. Namun akhirnya kata-kata itu keluar juga.
“Aku ga suka disama-samain” jawabku lirih.
“Iya Haning,maaf ya. Dia Cuma masa lalu ko”
“Mau masa sekarang juga boleh”
“Kamu marah?”
“Engga”
“Kamu bosen ga sih aku telfon terus?”
“Ga juga”
“Maaf ya kalo ganggu”
“Nyantai aja kali,sama temen ini”
“Haha temen khayalan ya?”
“Kok gitu?”
“Kan Bekasi-Semarang lebih dari sejengkal”
“Ah apaan sih,bercanda mulu. Huu”
“Kamu tetep nganggep ku temen ya?”
“Yaudah sahabat”
“Cuma itu?”
“Yaudah sahabat sejati selamanya forever bersama together bla bla”
“Kurang”
“Apaan sih?”
“Maunya lebih dari sekedar sahabat”
“Emang kamu suka aku?” tak kusadari,pertanyaan itu muncul begitu saja dari mulutku.
“Eh,maaf aku lancang” lanjutku buru-buru.
“Kamu mau tau?”
“Ya kalo gamau ngasih tau yaudah”
“Kalo iya kenapa dan kalo ga juga kenapa?”
“Aku Cuma nanya Dion. Abis kamu suka Tanya aneh-aneh”
“Hahaha,yaah suka ya tapi..”
“Tapi apa?”
“Aku suka kamu sebagai sahabat aja”
“Oh gitu” aku merutuk dalam hati,dia selalu memutar balikkan suatu pernyataan !
“Kalo kamu?”
“Ya sama aja,kamu juga Cuma sahabat buat aku” aku menekankan kata ‘Cuma’.
“Yah kok gitu?”
“Apasih mau kamu,coba kamu fikirin apa yang barusan kamu tadi omongin dari awal sampe akhir ! Dasar alibi !” teriakku. Aku langsung menutup telefon. Biarlah,aku sudah terlanjur emosi. Dia tidak sekeren yang kubayangkan,terutama dalam hal mental,mana nyalinya? Untuk mengungkapkan perasaan saja sampai harus berbelit-belit seperti itu. Aku yakin akan perasaannya padaku.
Dia menelfonku kembali,aku sengaja me-reject-nya. Aku memakinya dalam hati. Sampai-sampai aku ingin menangis.

Cerbung Looking For Your Couple part 4

Aku heran pada si jidat lebar itu,dia nekat sekali mendaftarkanku ikut acara konyol tersebut. Kenapa tidak dia saja yang ikut? Sekalian saja pacar LDRnya si anak bos karpet dari Arab itu diputusin,terus dia cari yang baru.
“Kamu yang harusnya ikut beginian tuh Ning !” Soraya menepuk bahuku,dia anggota pengurus OSIS,otomatis dia juga panitia acara konyol itu.
“Haha,ngaco aja,aku gaminat” aku tertawa paksa,padahal aku geram dengan statement itu.
“Tapi Zaskia udah daftarin kamu,nih ID Cardnya” Soraya menyerahkan kartu berwarna pink. Aku membacanya,tertera nama lengkapku disana,Haning Pusparanti.
“Heh? Apa-apaan ini? Aku gangerasa daftar !” aku mengelak,membela diri.
“Tapi Zaskia udah daftarin kamu,nih” Soraya menyerahkan map yang berisi data para peserta.
Aku kaget. Zaskia benar-benar nekat. Dia memalsukan tanda tanganku. Dan dia juga menulis persis jawaban pribadiku pada kolom “cowo idaman”
Dia menuliskannya, Satu keyakinan,gentle,tinggi,tegap,berbakat,jago olahraga,pintar,rajin ibadah,unik,humoris,suka cewe tomboy,pemberani dan cinta aku J. Aku yakin,dia pasti mencuri diaryku. Dasar jidat !
“Ini bisa diganti?” tanyaku penuh harap.
“Maaf Ning,pendafataran udah ditutup. Ga ada pengulangan data dan pengunduran peserta. Kecuali ya kalo kamu mau bayar denda”
Sial. Aku mengumpat dalam hati. Memaki Zaskia si jidat lebar yang sudah seenaknya mendaftarkanku dan memaki si Soraya,pengurus OSIS yang super matre !
Aku mengelus dada. Hari ini hari Kamis. Acara konyol itu diadakan lusa,dan aku harus datang. Ah tidak !
“Inget ya Ning,awas aja kalo kamu ga dateng” Soraya mengancamku dengan tatapan geli.
Ini pasti sudah direncanakan,pikirku.
“Jidat ! Apaan sih daftarin aku begituan !” omelku kesal saat aku kembali ke kelas.
“Ya biar lo dapet cowo Haning !”
“Tapi ga gini juga caranya !”
“Plis deh,terus gimana lagi? Emang sebelumnya lo pernah apa pedekate ama cowo? Belum kan?!”
“Udah tuh !” aku berteriak lantang.
Zaskia melongo,dan semua anak-anak yang berada dikelas.
“Eh,maksudku ya deket ama temen-temen cowo lah !” aku mengulang kata-kataku,menggantinya untuk membela diri.
“Oya?” Zaskia menjulurkan lidahnya.
Aku diam saja,padahal yang ku ucap tadi benar. Aku juga pernah ber ‘pedekate’.
                            ***
Saat itu sekolahku mengadakan wisata edukasi selama 4 hari. Kami pergi ke Semarang. Cukup jauh,Bekasi-Semarang. Disana kami mengadakan study banding ke suatu sekolah yang bertaraf sama dengan sekolah kami.
Oya,itu terjadi saat aku duduk dikelas tiga SMP. Tak sengaja saat aku bergabung dengan club pecinta alam SMPN HARAPAN SEMARANG untuk sekedar sharing dan mengenal kegiatannya,aku bertemu dengannya. Namanya Dion. Aku cukup kagum,entah lah,bagiku dia luar biasa,itu yang kudapat saat pertama melihatnya.
Tinggi atletis,begitulah gambaran tubuhnya. Kulitnya sawo matang,matanya cerah dan tajam. Rambutnya yang lebat dan rapih. Ah entahlah,dia tidak terlalu tampan tapi aku menyukainya sejak pertama melihatnya. Apalagi dia sama denganku,sama-sama anak pecinta alam. Berbeda jauh dengan Fajar,dia dan aku tak punya 1 kesamaan hobby ataupun kesukaan. Ah sudahlah,kenapa harus membahas dia?
Tak menyesal aku saat diajak bergabung untuk share dan menambah pengetahuan dengan tiap kegiatan eskul di sekolah ini.
Yang lebih menyenangkannya,dia mengajakku berkenalan. Ya,diantara belasan siswa seangakatanku yang tergabung dalam klub pecinta alam SMPN PEMUDA BEKASI yang sedang mengikuti kegiatan ini. Entah mengapa,setiap kali kami mengobrol ada perasaan canggung,berbeda dengan obrolan bersama anak-anak yang lain. Dia begitu menyenangkan,dan aku menyukainya. Rasanya aku tak mau pulang kembali ke Bekasi.
Selama 4 hari kami berada di Semarang dan selama 4 hari itu pula kunjungan ke SMPN HARAPAN SEMARANG berakhir. Itu artinya aku harus berpisah dengan Dion. Ada rasa kecewa,keberatan dan sebagainya. Aneh,padahal aku baru mengenalnya selama 4 hari. Itupun berawal dari ketidaksengajaan. Ah,andai saja Semarang hanya berjarak satu jengkal dari Bekasi.
Dia melambaikan tangannya saat aku dan rombongan kembali ke bis. Tapi aku yakin,lambaian tangan dan senyuman manis itu ditujukkan untukku seorang.
Sampai di Bekasi,hubungan kami tidak terputus. Kami masih sering berkomunikasi lewat telefon,sms,ataupun jejaring social lainnya. Rasanya benar,Semarang dan Bekasi hanya berjarak satu jengkal saja. Aku merasa sangat dekat dan akrab dengannya.
“Hai Haning” sapanya lewat telefon.
“Iya Dion” jawabku senang.
“Andai saja Bekasi hanya berjarak satu jengkal ya dari Semarang” katanya sambil tertawa kecil. Aku menepuk pipiku. Apakah ini mimpi? Dia mengucapkan apa yang selama ini aku fikirkan.
“Memangnya kenapa?” tanyaku basa-basi.
“Aku bisa bertemu denganmu kapanpun ku mau”
“Hahaha,kau ini. Sudahlah,kita juga sering mengobrol lewat telfon”
“Memangnya enak ya berhubungan hanya lewat pesawat komunikasi?”
“Kita kan canggih,biasanya sahabat pena lainnya surat-suratan”
“Sahabat pena?”
“Iya,kau tau kan?”
“Aku tau”
“Bagus deh”
“Aneh sekali,kita banyak persamaan”
“Apanya yang sama?”
“Banyak sekali Haning,banyak kesamaan”
“Terus kenapa?”
“Ah kau ini”
“Ada apa sih?”
“Kamu itu cewe yang unik”
“Makasih yaaaa”
“Iya Haning,hahaaaa”
“Eh Haning,kau sudah punya pacar?”
“Belum”
“Yang bener?”
“Memangnya ada yang mau sama aku?”
“Aku mau ko kalo kamu ga ada yang punya”
“Hah?”
“Ahaha kau pasti kaget. Sudahlah,lupakan. Sudah sore Haning,kita lanjutkan besok yaa”
“Okee”

Cerbung Looking For Your Couple part 3

“Aku mau pulang” pintaku.
“Oke. Thanks banget ya Ning,kamu emang teman terbaikku” dia menjentikkan jarinya. Aku hanya tersenyum tipis.
Penantian sia-sia selama 2 jam tadi. Ini tanggal bagus namun sukses membuat harapanku kacau.
Malamnya,ku ceritakan semua pada Tania.
“Jahat amat ! Berarti kamu Cuma pelampiasannya doang dong !”
Aku mengernyit. Pelampiasan? Apa maksudnya?
“Aku ga ngerti Tan”
“Iya maksudnya kamu Cuma jadi pelariannya aja !”
“Pelarian?”
“Iya Haning !”
“Aku ga ngerti Tan,aku ga ngerti istilah percintaan”
“PHP !”
Aku menghela nafas,lagi-lagi Tania merespon curhatanku dengan istilah-istilah asing yang baru kudengar.
“Gini ya Haning,aku tau kamu suka Fajar. Dan aku tau Fajar suka ngasih perhatian ke kamu. Ya layaknya dia tuh kaya suka kamu gitu kan? Ngedeketin kamu,tapi ternyata dia ngelakuin itu karena dia lagi frustasi baru diputusin !” Ngerti kaga?! Tania berteriak keras dari seberang telefon.
“Emang segitu depresinya ya diputusin sama Widya?”
“Haduh,pokoknya kamu Cuma dijadiin pelarian !”
“Maksudnya,dia pengen nyoba nyari cewe baru,ngelupain Widya ngedeketin aku tapi usahanya gagal karena dia tetep ga ada rasa sama aku,padahal aku suka dia tapi dia tetep suka Widya? Pemberi harapan palsu” aku mencoba menyimpulkan.
“Nah itu yang namanya PHP !”
Aku segera menutup obrolan.
Semenjak kejadian itu,aku jarang berkomunikasi lagi dengan Fajar. Apa yang dia lakukan,bagaimana kabarnya dan apa kesibukannya sekarang aku tidak tau. Tania sering mengabariku,sekarang dia kembali dekat dengan Widya. Aku sesak mendengarnya. Sudah 5 bulan berlalu,aku mencoba menghapus bayangan Fajar. Mencoba mengambil kesimpulan bahwa jangan pernah berharap lebih pada seseorang yang memberikan perhatian lebih pada kita.
**
“Haning? Malah ngelamun lagi !” Zaskia menepuk jidatku. Buyar sudah semua lamunanku dimasa lalu.
“Lagi inget dulu” jawabku datar.
“Yang dulu di inget-inget. Apa susahnya ngelupain? Mending inget buat yang sekarang dan masa depan !” Zaskia menceramahiku.
Aku tertegun,benar juga apa yang dikatakannya. Padahal dia juga tidak tau apa ceritaku dimasa lalu bersama Fajar.
“Hehehe,pinter juga kau Dat !” aku balik menepuk jidatnya.
“Ih ! Jidat jidat ! Biar lebar gini juga ada yang naksir !”
“Iya iya,cukup tau yang pacaran sama anak bos karpet Arab !” aku terkekeh. Zaskia hanya manyun.
***
Aku mengernyit,membaca pengumuman ‘tidak bermutu’ yang tertempel di mading sekolah. Itu iklan yang diceritakan Zaskia minggu lalu. Ternyata acara Cari Jodoh yang diadakan oleh OSIS itu benar. LOOKING FOR YOUR COUPLE itu judul acaranya. Yang membuatku semakin ingin merobek kertas pengumuman itu adalah adanya beberapa persyaratan yang menurutku konyol jika ingin mengikutinya.
LOOKING FOR YOUR COUPLE
C’mon Girls and Boys !
Bagi elo-elo semua yang masih punya KTJ (Kartu Tanda Jomblo) ini saatnya lo ngebuang kartu itu ! Bagi lo yang pengen nyatain cinta (buat cowo) ini saatnya lo mesti nyoba ! Bagi lo yang pengen ngerasain ditembak cowo (buat cewe) ini saatnya lo mesti ngerasain !
Kita bakal cariin jodoh di satu sekolahan ini buat lo J
Syarat :
·         Maksimal jomblo akut,minimal pengen ngelupain mantan
·         Ikhlas dicariin jodoh
·         Mengikuti prosedur yang berlaku
·         Membayar uang pendaftaran senilai 5000 rupiah
·         Menulis criteria cowo/cewe idaman
·         Bagi yang pengen SELINGKUH silahkan bayar uang pendafataran 1000 kali lipat
·         Jika peserta sudah memiliki kekasih namun memalsukan biodata,kami tidak bertanggung jawab untuk itu
·         Jangan minta yang aneh-aneh. Kami tidak menyediakan jodoh seperti Robbert Pattinson dan Kristen Stewart karena di sekolah ini tidak ada yang seperti mereka
·         Acara ini sebagai hiburan semata dan tidak mengganggu aktivitas sekolah
·         Pihak sekolah sudah menyetujui acara ini
·         Acara ini hanya berlaku di sekolah kita tercinta
·         Acara ini terbuka untuk warga sekolah dan tertutup untuk umum
·         Yang boleh mengikuti ini hanya siswa kelas X-XI-XII
·         Panitia penyelenggara serta anak-anak anggota kepengurusan OSIS TIDAK DIPERKENANKAN untuk IKUT SERTA.
·         Jika tetap tidak mendapat jodoh maka jangan salahkan kami
·         CEPAT AMBIL FORMULIR DIRUANG OSIS !
Seru kaan??? Ada game yang banyak dan seru-seru,doorprize sama acara music & dance persembahan anak-anak SMAN BANGUN PEMUDA. Pokoknya dateng aja ke acaranya,hari sabtu-minggu 1-2 April 2012 puku 17.00-selesai.
Ayooo nginep disekolah ! Anggap aja weekend seru bareng temen-temen ! yang ga ikutan , pengen dukung temennya,sekedar nonton atau ikutan have fun malam mingguan atau pengen ngedate ama pacar? Silahkan aja dateng !

Aku menelan ludah,acara yang sangat aneh semenjak kepengurusan anggota OSIS baru. Kandidat yang aku jagokan menang dalam pemungutan suara. Kini aku menyesal telah memilihnya,acara yang dibuatnya sungguh tidak bermutu bagiku..
Kukira bukan hanya aku yang menentang acara  konyol itu. Tapi aku salah,sebagian besar anak-anak dari berbagai kelas menyambutnya dengan sukacita. Ruang OSIS ramai pendaftar,itulah yang aku lihat setiap melewatinya.
“Zas,abis kemana?” tanyaku heran melihat Zaskia yang berlari-lari kecil sambil membawa map berwarna pink.
“Ruang OSIS” jawabnya singkat.
“Daftar ya? Hahaha” tanyaku geli. Mau dikemanakan kekasihmu yang kaya raya itu Zas??
“Plis deh ! Biarpun LDRan,tapi gue setia ama tuh anaknya bos karpet Arab !”
“Terus?”
“Nih ! Tanda tangan !”
“Surat pernyataan apaan nih?” aku membuka map itu.
“Gue daftarin lo diacara OSIS itu,ya gue musti dapet tanda tangan lo” Zaskia melirik.
“Hah?”
“Ayo cepet !”
“Gamau Jidat ! Mau ditraktir 50 cup es-krim cokelat juga tetep gamau !” tolakku keras. Buru-buru aku meninggalkannya.
“Yaudah !” teriak Zaskia.